“Pelatihan ini merupakan upaya kami dalam memperkenalkan teknologi manufaktur modern kepada siswa dan guru SMK. Dengan penguasaan teknologi 3D Printer, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing lulusan SMK di era industri 4.0,” jelas Budi Sumanto.
Materi pelatihan mencakup pengenalan teknologi 3D Printing, desain menggunakan software CAD, hingga praktik langsung pembuatan prototype produk. Para peserta juga dibekali pengetahuan tentang potensi pengembangan bisnis berbasis teknologi 3D Printing.
“Respon peserta sangat positif. Mereka antusias belajar teknologi baru ini, terutama saat praktik membuat produk menggunakan 3D Printer,” tambah Budi.
Salah satu peserta, Dani Rahman, siswa kelas XII Elektronika Industri SMK Negeri 2 Pengasih, mengungkapkan antusiasmenya. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Sebelumnya kami hanya mengetahui 3D Printer dari internet, sekarang kami bisa langsung praktik mendesain dan membuat produk. Semoga ilmu ini bisa kami terapkan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi di sekolah,” ungkapnya.
Ke depannya, tim pengabdian masyarakat berencana melakukan pendampingan berkelanjutan dan mengembangkan laboratorium 3D Printing di sekolah-sekolah mitra. Program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan pendidikan kejuruan berbasis teknologi di daerah lain.
Dokumentasi Kegiatan
Peserta mengikuti pelatihan 3D Printer secara langsung.
|
Instruktur membimbing peserta dalam desain CAD.
|
Hasil Desain 3D Printing peserta.
|
Kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)
SDG 4
Quality Education |
SDG 9
Industry, Innovation & Infrastructure |