Arsip:

Dosen

Sosialisasi dan Pelatihan Teknologi PLTS Dorong Kemandirian Energi di Kawasan Pesisir Mlarangan Asri

Kontribusi terhadap SDGs: Energi Bersih dan Terjangkau (SDG 7), Kota dan Komunitas Berkelanjutan (SDG 11), Penanganan Perubahan Iklim (SDG 13)

Kulon Progo — Tim pengabdian masyarakat dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Galih Setyawan melaksanakan kegiatan “Sosialisasi dan Pelatihan Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)” di kawasan pesisir Mlarangan Asri, Kabupaten Kulon Progo. Program ini bertujuan mendukung kemandirian energi masyarakat sekaligus berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).Kawasan pesisir Mlarangan Asri menghadapi tantangan berupa keterbatasan pasokan energi listrik berkelanjutan serta ketergantungan tinggi terhadap energi fosil. Kondisi tersebut belum sejalan dengan potensi wilayah sebagai destinasi ekowisata yang berwawasan lingkungan. Melalui kegiatan ini, tim berupaya meningkatkan literasi dan keterampilan teknis masyarakat agar mampu memahami, merancang, dan memelihara sistem PLTS secara mandiri.

Program ini diawali dengan sosialisasi konsep dasar dan manfaat energi surya, dilanjutkan dengan pelatihan teknis partisipatif yang mencakup perhitungan kebutuhan daya, perancangan sistem, perakitan, penggunaan, serta pemeliharaan PLTS. Selain pelatihan, tim juga melakukan survei pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap teknologi PLTS sebagai bagian dari proses evaluasi kegiatan.

Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat memiliki sikap yang sangat positif terhadap penerapan energi surya dengan rata-rata skor 3,51 dari 4, meskipun masih terdapat kesenjangan pengetahuan teknis, khususnya pada aspek perawatan dan troubleshooting sistem. Temuan ini menegaskan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan pendampingan teknis untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam pengelolaan energi terbarukan.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menjembatani kesenjangan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir, serta mendorong kemandirian energi berbasis sumber daya terbarukan. Melalui inisiatif ini, kawasan Mlarangan Asri diharapkan dapat menjadi contoh penerapan energi bersih yang mendukung pengembangan ekowisata pesisir berkelanjutan, sejalan dengan komitmen Sekolah Vokasi UGM dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Dokumentasi Kegiatan

Peta Distribusi Usia Responden dan Distribusi Pekerjaan

Gambar 1. Peta Distribusi Usia Responden dan Distribusi Pekerjaan

Skor Rata-Rata Pernyataan Sikap terhadap PLTS

Gambar 2. Skor Rata-Rata Pernyataan Sikap terhadap PLTS

Praktek langsung dengan PLTS

Gambar 3. Praktek Langsung dengan PLTS

Kontribusi Terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)

Ikon SDGs yang relevan dengan kegiatan ini:

SDG 7
Affordable and Clean Energy

SDG 11 - Sustainable Cities and Communities

SDG 11
Sustainable Cities & Communities

SDG 13 - Climate Action

SDG 13
Climate Action

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan teknologi PLTS di kawasan pesisir Mlarangan Asri mendukung pencapaian SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) melalui peningkatan literasi energi terbarukan, SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) melalui pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis teknologi hijau, serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan pengurangan ketergantungan terhadap energi fosil dan promosi penggunaan energi surya.


Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK)
Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
Email: trik.sv@ugm.ac.id
Website: trik.sv.ugm.ac.id

Menuju Ruang Belajar Cerdas dan Sehat: Inovasi Smart Laboratory untuk Lingkungan Berkelanjutan

Yogyakarta – Upaya menciptakan ruang belajar yang tidak hanya cerdas secara teknologi tetapi juga sehat dan berkelanjutan kini semakin nyata di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM). Melalui pengembangan sistem Smart Laboratory berbasis Internet of Things (IoT), tim peneliti SV UGM menghadirkan solusi inovatif untuk memantau kualitas udara dan aktivitas pengguna di dalam ruang laboratorium. Inovasi ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan).

Kualitas udara di ruang tertutup seperti laboratorium pendidikan sering kali terabaikan. Padahal, kadar karbon dioksida (CO₂), suhu, dan kelembaban yang tidak terkontrol dapat menurunkan kenyamanan, konsentrasi, bahkan berisiko terhadap kesehatan penghuni ruangan. Menjawab tantangan tersebut, tim dari Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK) mengembangkan sistem pemantauan udara yang mampu bekerja secara real-time menggunakan jaringan IoT. Sistem ini secara otomatis mengukur kadar CO₂, suhu, dan kelembaban udara, serta menganalisis tingkat okupansi ruangan melalui parameter sensor yang dikumpulkan secara kontinu.

“Melalui Smart Laboratory ini, kami ingin menghadirkan lingkungan belajar yang mampu beradaptasi dengan kondisi pengguna dan tetap memperhatikan aspek kesehatan,” ungkap Budi Sumanto, dosen pembimbing penelitian ini. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya mendukung kegiatan praktikum dan penelitian mahasiswa, tetapi juga menjadi contoh penerapan teknologi ramah lingkungan di dunia pendidikan.

Sistem ini menggunakan ESP32 sebagai pengendali utama yang terhubung dengan berbagai sensor, seperti BME280 untuk suhu dan kelembaban serta MH-Z19 untuk deteksi CO₂. Data dari sensor dikirim secara nirkabel ke platform ThingSpeak, tempat informasi divisualisasikan dalam bentuk grafik interaktif. Dari dashboard tersebut, pengguna dapat memantau kondisi udara secara langsung serta mengenali pola perubahan kualitas udara seiring meningkatnya aktivitas di ruangan.

Selain pemantauan, sistem juga berpotensi dikembangkan untuk pengendalian otomatis, misalnya menyalakan ventilasi atau pendingin udara ketika kadar CO₂ melampaui batas aman. Dengan demikian, Smart Laboratory tidak hanya menjadi alat ukur, tetapi juga bagian dari sistem pengelolaan energi dan kenyamanan ruang secara cerdas.

Penerapan sistem ini di lingkungan kampus menunjukkan dampak nyata terhadap efisiensi dan keberlanjutan. Penggunaan daya listrik dapat dioptimalkan dengan menyesuaikan waktu operasional perangkat berdasarkan tingkat okupansi. “Kami ingin menunjukkan bahwa konsep green campus dapat diimplementasikan melalui inovasi teknologi yang sederhana namun berdampak besar,” tambah Budi.

Dari sisi sosial, keberadaan Smart Laboratory juga membuka peluang riset lintas disiplin antara bidang teknik, kesehatan, dan lingkungan. Sistem yang telah dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen ini menjadi wahana pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berorientasi pada solusi nyata.

Inovasi Smart Laboratory ini sejalan dengan visi SV UGM untuk membangun ekosistem pembelajaran yang responsif terhadap tantangan zaman. Dengan mengintegrasikan aspek kesehatan lingkungan (SDG 3) dan keberlanjutan ruang kota (SDG 11), sistem ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan ruang belajar yang lebih adaptif, efisien, dan ramah lingkungan.

Sebagaimana ditegaskan dalam laporan penelitian, pengembangan sistem IoT di ranah pendidikan bukan hanya sekadar modernisasi laboratorium, tetapi juga kontribusi nyata terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas akademik. Smart Laboratory menjadi bukti bahwa inovasi teknologi dapat menyatu dengan misi sosial dan ekologis menuju kampus yang lebih hijau dan sehat.


Kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)

SDG 3 - Good Health and Well-Being

SDG 3: Good Health and Well-Being
SDG 11 - Sustainable Cities and Communities

SDG 11: Sustainable Cities and Communities

Invited Speaker: Dr. Prima Asmara Sejati, DTEDI SV UGM, di “The 23rd Conference on International Exchange of Professionals (CIEP)”, Shanghai, China

Dr. Prima Asmara Sejati dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (DTEDI SV UGM) berpartisipasi sebagai pembicara undangan (invited speaker) pada ajang “The 23rd Conference on International Exchange of Professionals (CIEP)” yang diselenggarakan pada 21–22 Oktober 2025 di Shanghai, China. Kegiatan ini diprakarsai oleh Jinan University dan didukung oleh Ministry of Human Resources and Social Security of the People’s Republic of China. Selain Dr. Prima, delegasi UGM juga diwakili oleh Prof. Panut Mulyono (Departemen Teknik Kimia), Prof. Tumiran dan Dr. Ridwan Wicaksono (Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Fakultas Teknik UGM). Pada event ini, hadir pula kolega dari Indonesia, yakni Dr. Panji Nursetia Darma dari Sampoerna University, Indonesia.

Pada forum bergengsi ini, para akademisi UGM diundang untuk menyampaikan paparan dalam sesi “Symposium on Advanced Photonics for Biomedical and Information Technologies”, yang mempertemukan berbagai pakar internasional di bidang fotonika dan teknologi informasi.

Dr. Prima presentasi CIEP 2025
Dr. Prima saat menyampaikan paparan dalam sesi simposium CIEP 2025

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Prima menyampaikan presentasi berjudul “Advancing Electrical Impedance Tomography (EIT) Hardware with Photonic Technologies for Sustainable IoT Applications”. Paparan ini membahas proyeksi pengembangan teknologi Electrical Impedance Tomography (EIT) berbasis fotonik untuk mendukung sistem IoT yang lebih berkelanjutan dan andal. Selain memaparkan topik tersebut, Dr. Prima juga memperkenalkan Sekolah Vokasi UGM, khususnya Departemen Teknik Elektro dan Informatika, kepada para profesor dan ahli dari berbagai negara.

Paparan teknologi EIT fotonik
Dr. Prima, dosen TRIK SV UGM, memaparkan profil Departemen Teknik Elektro dan Informatika UGM pada sesi simposium CIEP 2025 di Tiongkok.

Simposium ini turut dihadiri oleh sejumlah akademisi ternama, di antaranya Prof. Jiafeng Yao (Jinan University, China), Prof. Andrea Cusano (University of Sannio, Italia), Prof. Chulhong Kim (Pohang University of Science and Technology, Korea Selatan), Prof. Mateusz Śmietana (Warsaw University of Technology, Polandia), Prof. Qiaoqiang Gan (King Abdullah University of Science and Technology, Arab Saudi), Prof. Matthieu Roussey (University of Eastern Finland, Finlandia), Prof. Thierry Grosjean (University of Franche-Comté, Prancis), dan Prof. Gangding Peng (University of New South Wales, Australia).

Delegasi UGM dan akademisi internasional
Delegasi UGM dan para akademisi internasional pada CIEP 2025 di Shanghai

Pertemuan ini membuka ruang diskusi yang konstruktif terkait peluang kerja sama internasional di bidang pendidikan, riset, serta pengembangan teknologi dan inovasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan antara UGM dan universitas-universitas mitra dapat semakin kuat, serta menjadi fondasi bagi kolaborasi global yang memberi manfaat jangka panjang bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)

SDG 4: Quality Education

SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure

SDG 17: Partnerships for the Goals

Pengembangan Sistem Tangki Air Pintar Berbasis Fuzzy Takagi-Sugeno

Yogyakarta, Oktober 2025 — Inovasi baru datang dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Tim peneliti yang terdiri dari Inayah Mutiara Azizah, Imroatul Hudati, S.T., M.T., dan Wijayanti Dwi Astuti, S.Si., M.Sc., Ph.D., , berhasil merancang dan menguji sistem tangki air pintar berbasis logika fuzzy Takagi-Sugeno yang mampu mengontrol level air secara otomatis dan efisien.

Efisiensi Air Melalui Teknologi Cerdas

Air merupakan sumber daya vital yang sering kali terbuang akibat penggunaan yang tidak terkontrol. Melalui penelitian ini, tim UGM merancang prototipe sistem dua tangki air yang saling terhubung, menggunakan sensor ultrasonik untuk memantau ketinggian air dan Arduino Uno sebagai pengendali utama. Sistem ini mengatur pompa serta dua valve secara otomatis tanpa campur tangan manusia.


Perancangan desain keseluruhan


Fuzzy Takagi-Sugeno

Pendekatan logika fuzzy Takagi-Sugeno dipilih karena kemampuannya menghadapi ketidakpastian dan karakteristik non-linear pada aliran air. Berbeda dari kontrol konvensional seperti PID, sistem ini dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi tanpa perlu model matematis kompleks.

Hasil Uji: Stabil dan Akurat

Pengujian menunjukkan bahwa sistem fuzzy mampu menjaga kestabilan permukaan air jauh lebih baik dibanding sistem tanpa kontrol.

  • Rise time sistem tercatat 12 detik,
  • Settling time mencapai 20,6 detik,
  • Overshoot hanya 0,32%,
  • dan standar deviasi tinggi air menurun dari 0,65 cm/s menjadi 0,32 cm/s setelah penerapan kontrol fuzzy.

Selain itu, sensor ultrasonik yang digunakan memiliki tingkat akurasi hingga 98,68%, menandakan sistem mampu membaca ketinggian air secara presisi.

Kontribusi bagi Industri dan Efisiensi Energi

Menurut Inayah Mutiara Azizah, penelitian ini diharapkan menjadi dasar pengembangan teknologi otomatisasi pengelolaan air di sektor industri dan rumah tangga, guna menghemat energi dan mencegah pemborosan air.

“Sistem ini menunjukkan bahwa pendekatan logika fuzzy dapat menjadi solusi praktis untuk sistem pengendalian cairan yang dinamis dan sulit dimodelkan secara matematis,” ungkap Inayah.

Hasil penelitian ini direncanakan akan dipublikasikan di Jurnal TELKA: Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi, dan Kontrol, dan menjadi bukti kontribusi nyata mahasiswa Sekolah Vokasi UGM dalam menghadirkan inovasi teknologi terapan yang bermanfaat bagi masyarakat.


Keterkaitan dengan SDGs (Sustainable Development Goals)

Penelitian ini mendukung pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan:

SDG 6

SDG 6
Clean Water and Sanitation
SDG 12

SDG 12
Responsible Consumption and Production
SDG 9

SDG 9
Industry, Innovation and Infrastructure

Kontribusi Riset UAV Quad Tailsitter terhadap Pencapaian SDGs

Penelitian berjudul “Hover Stabilization of a Quad Tailsitter UAV Using Full-State Linear Quadratic Integrator (LQI) Control” menunjukkan bagaimana pengembangan sistem kendali cerdas dapat mendukung teknologi udara tanpa awak (UAV) yang efisien, presisi, dan berkelanjutan. Karya ini dikembangkan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada, melibatkan Ariesta Martiningtyas Handayani, S.Si., M.Cs, Isnan Nur Rifai, S.Si., M.Eng., Ph.D, dan Dr. Andi Dharmawan.

Quad Tailsitter UAV simulation

Quad Tailsitter UAV simulation.

Studi ini merancang pengendali Linear Quadratic Integrator (LQI) untuk menjaga kestabilan hover UAV tipe Quad Tailsitter—sebuah konfigurasi unik yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti drone multirotor, namun dapat terbang maju layaknya pesawat sayap tetap. Melalui simulasi berbasis PyBullet, sistem LQI terbukti mampu mempertahankan posisi dan orientasi UAV dengan kesalahan steady-state di bawah 1 cm dan respons yang cepat di bawah 5 detik.

Lebih dari sekadar kontribusi di bidang kontrol dan robotika udara, riset ini memiliki relevansi yang kuat terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:

  • SDG 9 – Industry, Innovation, and Infrastructure: Penelitian ini memperkuat inovasi di bidang robotika udara dan otomasi industri. Dengan kontrol LQI yang efisien dan presisi tinggi, teknologi UAV dapat digunakan untuk inspeksi infrastruktur, pemantauan industri, dan otomasi sistem logistik, yang semuanya mendukung pembangunan infrastruktur cerdas dan berkelanjutan.
  • SDG 11 – Sustainable Cities and Communities: UAV tipe VTOL berpotensi menjadi solusi untuk mobilitas udara perkotaan (Urban Air Mobility), seperti pengiriman logistik ringan, pemantauan lalu lintas, hingga inspeksi bangunan tinggi. Dengan kemampuan stabilisasi otomatis, sistem ini mendukung pembangunan kota yang aman, tangguh, dan inovatif.
  • SDG 13 – Climate Action: Sistem UAV dengan efisiensi energi tinggi dan kontrol optimal dapat dimanfaatkan untuk pemantauan lingkungan dan perubahan iklim—misalnya dalam mengukur suhu, kelembapan, polusi udara, dan fenomena cuaca ekstrem. Teknologi ini membantu memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
  • SDG 15 – Life on Land: Dengan kemampuan hovering presisi tinggi, UAV ini juga dapat digunakan untuk pemetaan vegetasi, pemantauan deforestasi, serta observasi satwa liar. Stabilitas terbang yang tinggi memungkinkan pengumpulan data visual dan geospasial tanpa gangguan terhadap ekosistem darat.

Secara keseluruhan, riset ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi UAV tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memiliki dampak nyata terhadap keberlanjutan lingkungan dan pembangunan manusia. Melalui pengembangan sistem kendali yang efisien dan aplikatif, tim peneliti telah memberikan kontribusi konkret terhadap pencapaian SDGs, khususnya tujuan ke-9, ke-11, ke-13, dan ke-15.

Universitas Gadjah Mada mendorong penelitian-penelitian semacam ini sebagai langkah nyata dalam mewujudkan inovasi teknologi yang berkelanjutan dan berdaya guna bagi masyarakat.


Kontak Narahubung:
Ariesta Martiningtyas Handayani, S.Si., M.Cs
Email: ariesta_mh@mail.ugm.ac.id

Catatan Tambahan:
Berita ini merupakan bagian dari kegiatan riset terapan UAV tail-sitter yang didukung oleh Penelitian Dana Masyarakat Sekolah Vokasi Tahun 2025.

Dosen TRIK SV UGM Berpartisipasi Aktif dalam Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2025

Yogyakarta, 28 Oktober 2025 — Dosen dari Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK), Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEDI), Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), berpartisipasi dalam pendampingan penulisan jurnal publikasi (paper publikasi) pada Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2025 yang diselenggarakan di Teaching Industry Learning Center (TILC) UGM, pada 25 Oktober 2025.

Mengusung tema “Gerakan Riset Terapan yang Berdampak Nyata dan Berkelanjutan (Applied Research Program with Sustainable Impact)”, kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi para dosen dan peneliti untuk mendiseminasikan hasil riset serta mempercepat proses finalisasi draf artikel ilmiah menuju publikasi.

Acara SNTT 2025 menghadirkan Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng., Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sebagai keynote speaker, serta Dr.Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng. (Akademisi SV UGM) dan Dwi Handri Kurniawan, MBA (PT. Trimitra Sistem Solusindo) sebagai invited speakers yang membahas kolaborasi riset antara akademisi dan industri dalam mendukung hilirisasi dan transformasi digital.

Beberapa dosen TRIK turut berpartisipasi aktif dalam sesi paralel SNTT 2025 dengan mempresentasikan hasil riset inovatif di bidang instrumentasi, kendali, robotika, dan sistem cerdas. Adapun dosen TRIK yang berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain:

  • Ir. Fahmizal, S.T., M.Sc.
  • Ir. Atikah Surriani, S.T., M.Eng.
  • Hidayat Nur Isnianto, S.T., M.Eng.
  • Imroatul Hudati, S.T., M.T.
  • Isnan Nur Rifa’i, S.Si., M.Eng., Ph.D.
  • Budi Sumanto, S.Si., M.Eng.
  • Ariesta Martiningtyas H, S.Si., M.Cs.
  • Galih Setyawan, S.Si., M.Sc.
  • Wijayanti Dwi Astuti, S.Si., M.Sc., Ph.D.

Adapun salah satu draft paper terbaik adalah draft dari Wijayanti Dwi Astuti, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan tim yang merupakan hasil luaran penelitian dana masyarakat Departemen Teknik Elektro dan Informatika.

Draft paper dosen TRIK sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs), antara lain:

  • SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera): pengembangan sistem berbasis sinyal biomedis dan kesehatan cerdas.
  • SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau): riset sistem kendali energi dan teknologi hemat daya.
  • SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur): inovasi IoT, AI, dan sistem instrumentasi industri.
  • SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan): teknologi cerdas untuk lingkungan perkotaan.
  • SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan): kolaborasi akademisi–industri–pemerintah.

Melalui partisipasi aktif dalam SNTT 2025, Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan riset terapan yang berdaya guna, berdampak nyata, dan berkelanjutan bagi masyarakat luas.

 

Dokumentasi

Dosen TRIK SV UGM berpartisipasi dalam SNTT 2025

Dosen TRIK SV UGM berpartisipasi dalam SNTT 2025

Dosen TRIK SV UGM berpartisipasi dalam Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2025 di Teaching Industry Learning Center (TILC) UGM, 25 Oktober 2025.

Kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)

SDG 3 - Good Health and Well-beingSDG 7 - Affordable and Clean EnergySDG 9 - Industry, Innovation and InfrastructureSDG 11 - Sustainable Cities and CommunitiesSDG 17 - Partnerships for the Goals

Inovasi Mahasiswa DTEDI UGM: Kendali Presisi Motor Induksi 3 Fasa dengan Antarmuka HMI Berbasis Mikrokontroler

Yogyakarta — Mahasiswa Teguh Pambudi dari Program Studi D-IV Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (Angkatan 21), Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, di bawah bimbingan Dr. Isnan Nur Rifai, berhasil mengembangkan sistem kendali kecepatan motor induksi tiga fasa berbasis PID (Proportional-Integral-Derivative) dengan antarmuka Human-Machine Interface (HMI) yang dibangun secara mandiri menggunakan mikrokontroler dan layar TFT berukuran 480×320 piksel.

Tampilan layar monitoring sistem kendali motor berbasis HMI TFT

Gambar 1. Tampilan layar monitoring sistem kendali motor berbasis HMI TFT

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem kendali motor yang presisi, efisien, dan mudah dioperasikan tanpa memerlukan perangkat SCADA komersial. Sistem menggunakan Arduino sebagai pengendali utama yang mengatur kecepatan motor melalui inverter VFD (Variable Frequency Drive). Sensor kecepatan berfungsi sebagai umpan balik untuk mengukur kecepatan aktual motor. Nilai perbedaan antara setpoint dan kecepatan aktual diolah oleh algoritma PID untuk menghasilkan sinyal kendali yang menjaga kestabilan kecepatan motor. Tampilan HMI TFT dirancang agar sederhana namun informatif, menampilkan parameter PID (Kp, Ki, Kd) serta status operasi motor secara real-time.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini mampu menjaga kecepatan motor dengan deviasi di bawah ±2% dari setpoint dan waktu stabilisasi (settling time) kurang dari 2 detik. Sistem ini juga terbukti responsif terhadap perubahan beban serta mudah digunakan untuk keperluan pengajaran maupun riset di bidang otomasi industri.

Inovasi ini menjadi bukti nyata kemampuan mahasiswa D-IV Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol dalam merancang solusi kendali cerdas berbasis embedded system yang praktis dan terjangkau. Ke depan, tim berencana mengembangkan versi sistem yang lebih canggih dengan metode auto-tuning PID dan komunikasi data berbasis IoT untuk pemantauan jarak jauh.

Proses pengujian dan percobaan sistem kendali motor induksi tiga fasa

Gambar 2. Proses pengujian dan percobaan sistem kendali motor induksi tiga fasa

Selain memberikan kontribusi akademik dan teknologi, karya ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:

  • SDG 9 – Industry, Innovation, and Infrastructure: melalui pengembangan inovasi teknologi kendali motor yang efisien dan terjangkau bagi industri kecil dan menengah.
  • SDG 4 – Quality Education: dengan menghadirkan media pembelajaran praktis untuk mahasiswa di bidang sistem kendali, mikrokontroler, dan antarmuka manusia-mesin.
  • SDG 7 – Affordable and Clean Energy: karena sistem kontrol PID yang efisien berpotensi mengurangi konsumsi energi listrik pada aplikasi motor industri.

Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memperkuat kompetensi teknis mahasiswa, tetapi juga berkontribusi langsung pada inovasi berkelanjutan dan efisiensi energi di sektor industri, sejalan dengan visi Universitas Gadjah Mada dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dorong Energi Baru dan Terbarukan di Pedesaan melalui Lampu Tenaga Surya di Kapanewon Nanggulan

Tim Pengabdian Masyarakat dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada berhasil melaksanakan program Pemanfaatan Lampu Berbasis Panel Surya sebagai Sumber Energi Alternatif di Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 7: Energi Bersih dan Terjangkau serta Tujuan 13: Penanganan Perubahan Iklim.

Program yang dipimpin oleh Dr. Ir. Atikah Surriani, S.T., M.Eng., bersama dengan Tim ini berfokus pada penerapan lampu tenaga surya hemat energi sebagai solusi penerangan di wilayah pedesaan yang masih terbatas akses listriknya. Selain pemasangan, program ini juga mencakup edukasi dan pelatihan bagi 25 warga lokal mengenai sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), perawatan panel, dan pemanfaatan energi bersih. Pendekatan edukatif-partisipatif ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya energi terbarukan. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif selama sesi tanya jawab dan praktik langsung. Melalui kegiatan ini, diharapkan pemanfaatan energi surya dapat menjadi alternatif ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kemandirian energi masyarakat pedesaan.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga memahami cara kerja dan perawatan teknologi energi surya ini. Dengan begitu, mereka bisa mandiri dan menjaga keberlanjutan,” ujar Dr. Atikah.

Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada 22 Juli 2025, diawali dengan sosialisasi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan teknik perawatan yang tepat bagi masyarakat. Tim DTEDI SV UGM juga melakukan demonstrasi dan aplikasi langsung pemanfaatan lampu berbasis PLTS, sehingga masyarakat dapat memahami proses pemasangan, pengoperasian, dan pemeliharaannya.

Setelah satu bulan pelaksanaan, seluruh unit lampu berfungsi dengan baik. Dampak sosial yang terlihat antara lain meningkatnya keamanan dan kenyamanan masyarakat pada malam hari, serta munculnya inisiatif warga untuk menerapkan teknologi serupa di rumah masing-masing. Dari sisi lingkungan, penggunaan lampu surya ini mampu mengurangi emisi karbon sekitar 0,02 ton CO₂ per unit per tahun, turut mendukung mitigasi perubahan iklim global.

Program ini didanai oleh Dana Masyarakat Sekolah Vokasi UGM Tahun 2025, dengan dukungan dari Pemerintah Kapanewon Nanggulan dan Kalurahan Jatisarono. Ke depan, tim mendorong adanya replikasi program di desa lain melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat setempat.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan berbasis teknologi terapan dapat memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan, sejalan dengan visi SDGs untuk “tidak meninggalkan siapa pun di belakang.”

Dokumentasi Kegiatan

Sesi Pemaparan dan Pelatihan Warga Mengenai Sistem PLTS

Sesi edukasi 1
Sesi edukasi 2
Sesi edukasi 3

Kegiatan edukasi dan pelatihan warga mengenai sistem PLTS

Foto Bersama Tim dan Masyarakat

Foto bersama 1
Foto bersama 2

Foto bersama tim dan masyarakat setelah kegiatan

Dosen TRIK SV UGM Raih Gelar Profesi Insinyur

Yogyakarta, 26 Oktober 2025 — Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK), Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEDI), Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, turut berbangga atas pencapaian Dr. Ir. Atikah Surriani, S.T., M.Eng., yang telah resmi menyelesaikan Pendidikan Profesi Insinyur (PPI) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Dr. Prima presentasi CIEP 2025
Dr. Ir. Atikah Surriani, S.T., M.Eng. menerima sertifikat profesi insinyur pada prosesi Sumpah Profesi Insinyur di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pelaksanaan Sumpah Profesi Insinyur berlangsung pada Sabtu, 25 Oktober 2025, bertempat di Ruang Amphiteater Gedung E6 Lantai 5 UMY, Jalan Brawijaya, Geblagan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian proses pendidikan profesi yang diikuti oleh para peserta dari berbagai institusi di Indonesia.

Dr. Ir. Atikah Surriani, S.T., M.Eng. dikenal aktif dalam bidang robotika dan sistem kendali, serta berperan penting dalam kegiatan pengajaran, penelitian terapan, dan pengabdian masyarakat di lingkungan Sekolah Vokasi UGM. Keberhasilan beliau dalam meraih gelar profesi insinyur menjadi inspirasi bagi sivitas akademika untuk terus meningkatkan kompetensi profesional dan kontribusi nyata di dunia keteknikan.

Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK) menyampaikan ucapan selamat kepada Dr. Ir. Atikah Surriani, S.T., M.Eng. atas pencapaian yang membanggakan ini. Ucapan selamat juga disampaikan kepada Ir. Jimmy Trio Putra, S.T., M.Eng., yang turut menyelesaikan Pendidikan Profesi Insinyur bersama beliau.

Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi dosen dan mahasiswa TRIK untuk terus berprestasi serta berkontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan teknologi di Indonesia.


Kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)


SDG 4:
Quality Education

SDG 9:
Industry, Innovation and Infrastructure

Riset PI-GPR UGM: Pemetaan Termal Cerdas untuk Gedung Hemat Energi dan Berkelanjutan

Berita Kamis, 16 Oktober 2025

Tim peneliti Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi UGM mengembangkan sistem pemetaan termal cerdas berbasis Physics-Informed Gaussian Process Regression (PI-GPR) yang mendukung efisiensi energi dan infrastruktur berkelanjutan (SDG 7 dan SDG 9). Inovasi ini mengintegrasikan data sensor dengan pengetahuan fisika bangunan untuk menciptakan pemetaan suhu dan kelembaban yang akurat dalam ruangan.

Sistem PI-GPR memanfaatkan data dari sembilan sensor suhu dan kelembaban yang tersebar di laboratorium, dikombinasikan dengan informasi lokasi AC, pola okupansi, dan ventilasi. Algoritma machine learning ini tidak hanya memproses data sensor, tetapi juga “memahami” prinsip fisika seperti distribusi udara dingin dari AC dan pengaruh kepadatan penghuni terhadap suhu ruangan.

Gambar 1. Ilustrasi perbandingan empat metode: Linear, Cubic, Gaussian Process Regression (GPR), dan Phyisc-Informed Gaussian Process Regression (PI-GPR)

Menurut Galih Setyawan, ketua tim peneliti, integrasi pengetahuan fisika meningkatkan akurasi prediksi hingga 53.3% dibanding metode konvensional. “Dengan PI-GPR, kita bisa memprediksi distribusi suhu secara lebih fisika-aware, bahkan di lokasi yang tidak terpasang sensor. Ini seperti memiliki ‘virtual sensor’ di seluruh ruangan,” jelasnya.

 

Gambar 2. Analisis Peningkatan Progresif: (a) Penurunan MAE dari 0,1028°C menjadi 0,0480°C melalui integrasi pengetahuan sistematis, (b) Penurunan ketidakpastian yang sesuai dari 0,637 menjadi 0,430, (c) Peningkatan kumulatif mencapai 53,3%, dan (d) Analisis kontribusi fitur yang menunjukkan pola okupansi sebagai kontributor paling signifikan terhadap peningkatan keseluruhan.

Kontribusi penelitian terhadap SDG 7 terlihat dari potensi penghematan energi HVAC mencapai 25-40% berkat optimasi operasional berdasarkan peta termal yang presisi. Sementara untuk SDG 9, framework PI-GPR menjadi fondasi infrastruktur digital untuk smart building yang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan secara real-time.

Ke depan, sistem ini akan dikembangkan menjadi platform manajemen energi terintegrasi yang dapat diaplikasikan di berbagai gedung perkantoran dan kampus, memperkuat transisi menuju bangunan hemat energi dan berkelanjutan di Indonesia.