Yogyakarta — Tiga mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK) baru-baru ini meraih kesempatan emas sebagai penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024. Program prestisius ini, yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, memberikan kesempatan kepada pelajar Indonesia untuk menjalani satu semester di universitas dan industri terkemuka di luar negeri. Dalam wawancara, ketiga mahasiswa ini berbagi cerita tentang perjalanan mereka, dari seleksi hingga persiapan keberangkatan.
Muhammad Rafi: Membuka Jendela Ilmu di Taiwan
Muhammad Rafi, akan menghabiskan semesternya di National Pingtung University of Science and Technology, Taiwan, program studi Biomechatronics Engineering. “Meraih beasiswa ini seperti membuka jendela baru bagi saya untuk melihat dunia. Saya sangat antusias untuk menyelami ilmu biomechatronics lebih dalam di lingkungan internasional,” ungkap Rafi. Persiapan yang matang dan sesi wawancara intens telah membawanya pada kesempatan ini. Rafi juga terlibat aktif dalam komunitas IISMA sebagai Co-Student Representative, yang mempersiapkannya dalam aspek kepemimpinan dan organisasi.
Muhammad Fauzan: Merajut Asa di University of Portsmouth, UK
Di sisi lain, Muhammad Fauzan tengah mempersiapkan diri untuk memulai pengalaman belajarnya di University of Portsmouth, Inggris. Fauzan mengaku bahwa proses seleksi IISMA membutuhkan dedikasi tinggi, mulai dari tes bahasa hingga penulisan esai. “Saya terpikat oleh program IISMA karena ingin mengalami langsung sistem pendidikan global dan keanekaragaman budaya,” kata Fauzan. Selain itu, dia juga berencana untuk menjalin jaringan internasional yang kuat selama di sana, yang akan membantu rencananya untuk studi lanjutan.
Roif Ilham Bahrul ‘Ulum: Menggali Pengetahuan Mechanical Engineering di Swinburne University, Australia
Roif, dengan semangatnya, akan berangkat ke Swinburne University of Technology di Australia, mempelajari Mechanical Engineering. “Menjadi bagian dari IISMA bukan hanya tentang mendapat pendidikan berkualitas, tetapi juga tentang bertukar budaya dan ide dengan mahasiswa internasional lainnya,” jelas Roif. Dengan keberangkatan yang dijadwalkan pada pertengahan Juli, Roif telah memulai persiapan logistik dan akademis, termasuk pemilihan course yang sesuai dengan jalur karirnya.
Ketiga mahasiswa ini tidak hanya membawa harapan dan impian mereka sendiri tetapi juga harapan dari program studi TRIK. Mereka bertekad untuk memperkaya pengetahuan dan kemampuan mereka selama di luar negeri, sekaligus berkontribusi pada komunitas di TRIK dan Indonesia secara keseluruhan setelah mereka kembali.
Program Studi TRIK telah menjadi bagian penting dalam perjalanan mereka, menyediakan dukungan administratif dan akademik. “Dukungan dari dosen dan teman-teman sangat memotivasi kami untuk tidak hanya berhasil dalam seleksi, tetapi juga untuk merencanakan masa depan yang cemerlang,” tutur mereka serentak.
Kisah Rafi, Fauzan, dan Roif ini tidak hanya merupakan cerita keberhasilan individu, tetapi juga cerminan dari komitmen dan kualitas pendidikan di Program Studi TRIK. Mereka berpesan kepada mahasiswa lain yang bermimpi serupa, “Berani mengambil langkah, berkomitmen pada prosesnya, dan selalu siap untuk menghadapi setiap tantangan.”