Pos oleh :

trik.sv

Penutupan Pelatihan Desain CAD 3D dan 3D Printing, 20 Peserta Terima Sertifikat

Kulonprogo – Kamis, 3 Oktober 2024, menandai hari terakhir pelatihan Desain CAD 3-Dimensi dan praktek 3D Printing dalam rangkaian pelatihan transformasi digital yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara ini ditujukan bagi guru dan siswa dari SMK 1 Nanggulan dan SMK 2 Pengasih jurusan Elektronika Industri.

Pelatihan hari keempat ini berfokus pada penguasaan Computer Aided Design (CAD) untuk desain tiga dimensi (3D) dan penerapannya dalam teknologi 3D Printing. Selama sesi ini, peserta diajak membuat proyek desain 3D, di mana hasil desain mereka langsung diproduksi menggunakan printer 3D. Teknologi ini semakin populer di dunia industri karena mampu mempercepat proses pembuatan prototipe dengan akurasi tinggi dan efisiensi biaya.

Antusiasme peserta sangat terlihat selama sesi praktek. Mereka tidak hanya belajar teknik dasar mendesain objek 3D, tetapi juga memahami bagaimana teknologi ini bisa diterapkan untuk kebutuhan industri yang semakin berkembang. Menurut Sihno Priyanto, S.T., Selaku instruktur, pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh dunia industri, terutama di bidang manufaktur. Selain itu, keterampilan ini juga relevan untuk diterapkan di dunia pendidikan vokasi. “Dengan menguasai 3D Design dan 3D Printing, guru dan siswa dapat menerapkan teknologi ini dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat memberikan pengalaman langsung yang lebih aplikatif dan praktis,” ujarnya.

Pelatihan ditutup secara dengan penyerahan sertifikat partisipasi oleh Budi Sumanto, M.Eng. yang sekaligus menekankan bahwa penutupan ini menjadi momen penting bagi para peserta untuk merefleksikan ilmu yang telah mereka peroleh. Dengan keterampilan baru yang mereka kuasai, baik siswa maupun guru memiliki peluang lebih besar untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.

 

Pelatihan CAD dan Laser Cutting Tingkatkan Keterampilan Desain Siswa SMK Kulonprogo

Kulonprogo – Rabu, 2 Oktober 2024, pelatihan Desain CAD 2-Dimensi dan praktek Laser Cutting dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian pelatihan transformasi digital yang diadakan oleh Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi UGM. Bertempat di Field Research Center, pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta dari SMK 1 Nanggulan dan SMK 2 Pengasih jurusan Elektronika Industri.

Pelatihan hari ketiga ini berfokus pada penguasaan teknologi Computer Aided Design (CAD) dan penerapannya dalam proses pemotongan laser. Tri Ratnoto, A.Md., sebagai instruktur, menjelaskan pentingnya CAD dalam dunia desain dan manufaktur modern, di mana akurasi desain digital dapat membuat proses produksi lebih efisien dan presisi. Peserta diajak membuat desain 2D menggunakan software CorelDRAW, yang kemudian diproses menggunakan mesin laser cutting untuk menciptakan produk fisik, seperti gantungan kunci dan souvenir.

Bagi sebagian peserta, ini merupakan pengalaman pertama menggunakan teknologi laser cutting. Antusiasme tinggi terlihat sepanjang sesi karena keterampilan ini sangat relevan dengan industri modern, baik di bidang manufaktur maupun industri kreatif. Isnan Nur Rifai, Ph.D., sebagai penanggung jawab kegiatan, menekankan bahwa pelatihan ini, selain memberikan pengalaman berharga bagi siswa, pelatihan ini juga membekali para guru dengan panduan praktis dalam mengintegrasikan teknologi CAD dan laser cutting ke dalam kurikulum sekolah. Harapannya, lulusan SMK di Kulonprogo akan siap menghadapi tantangan industri dengan keterampilan yang relevan dan aplikatif.

Siswa dan Guru SMK Kulon Progo Diberikan Pelatihan Intensif Internet of Things IoT dan Embedded System

Kulonprogo – Pada Selasa, 1 Oktober 2024, pelatihan Pemrograman Sistem Tertanam pada Perangkat IoT digelar sebagai kelanjutan dari program Transformasi Digital: Penguasaan Arduino IoT dan Desain CAD yang diadakan oleh Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pelatihan yang diadakan di Field Research Center, Kulonprogo ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman siswa dan guru SMK tentang teknologi Internet of Things (IoT), sebuah teknologi yang menghubungkan berbagai perangkat elektronik melalui internet untuk menciptakan sistem yang saling terintegrasi dan otomatis.

Sebanyak 20 peserta dari SMK 1 Nanggulan dan SMK 2 Pengasih jurusan Elektronika Industri dengan penuh antusias mengikuti pelatihan yang berfokus pada aplikasi IoT dalam sistem tertanam (embedded systems). Faizahel Joasa, Instruktur kegiatan ini memandu peserta dalam proses pemrograman perangkat IoT, mulai dari dasar hingga implementasi praktis. Peserta diajarkan cara merancang dan memprogram perangkat yang dapat berfungsi secara mandiri atau terhubung dengan jaringan lain, seperti sensor suhu, lampu pintar, dan alat-alat berbasis IoT lainnya.

Fakih Irsyadi, M.T. sebagai penanggung jawab kegiatan menuturkan bahwa IoT adalah salah satu teknologi yang saat ini menjadi pilar utama dalam perkembangan industri 4.0, di mana setiap perangkat dan sistem dapat berinteraksi secara otomatis. Hal ini membuat teknologi IoT sangat relevan untuk diadopsi oleh dunia pendidikan, khususnya di tingkat SMK yang mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke dunia industri. Oleh karena itu, pelatihan ini memberikan peluang bagi para guru untuk menyesuaikan kurikulum yang mereka ajarkan dengan tren teknologi terbaru, serta bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam merancang dan mengimplementasikan proyek IoT.

Pelatihan Transformasi Digital: Arduino dan CAD Dukung Kompetensi Guru dan Siswa SMK di Kulon Progo

Kulonprogo – Dalam upaya meningkatkan daya saing dan kompetensi guru serta siswa menghadapi era Revolusi Industri 4.0, Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan pelatihan intensif bertajuk ”Transformasi Digital: Penguasaan Arduino IoT dan Desain CAD”. Pelatihan yang berlangsung di Field Research Center, Kulonprogo ini diikuti oleh 20 peserta dari SMK 1 Nanggulan dan SMK 2 Pengasih jurusan Elektronika Industri.

Acara pembukaan pada Senin, 30 September 2024, dibuka secara resmi oleh Ardhi Wicaksono Santoso, M.Cs., yang menekankan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen UGM dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Kulonprogo. Melalui pengenalan teknologi terkini seperti Arduino dan CAD, para peserta diharapkan dapat menguasai keterampilan yang sangat relevan dengan dunia industri yang bergerak menuju otomatisasi dan digitalisasi.

Sebagai penanggung jawab kegiatan, Dr. Fahmizal menjelaskan bahwa pelatihan ini dimulai dengan materi ”Advanced Arduino”, di mana para peserta diajarkan pemrograman mikrokontroler berbasis Arduino yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, baik di industri maupun rumah tangga. Selain teori, peserta juga mendapatkan pengalaman praktis dalam mengembangkan proyek IoT yang siap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lulusan SMK di Kulonprogo akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja modern. Mereka akan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing, baik di tingkat lokal maupun nasional, bahkan internasional, berkat penguasaan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.  

Inovasi Mahasiswa UGM: “SMILING”, Alat Cerdas Rekomendasi Pupuk Berbasis IoT

 

Yogyakarta — Dalam rangkaian Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karya Inovatif, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memperkenalkan inovasi terbaru mereka: “SMILING”, alat rekomendasi pupuk yang menggabungkan teknologi sensor NPK dan aplikasi Android. Alat ini memberikan rekomendasi pupuk yang tepat berdasarkan analisis data real-time dari unsur hara tanah.

“SMILING adalah alat yang memberikan rekomendasi pupuk berdasarkan analisis data secara real-time dari nilai unsur hara menggunakan sensor NPK. Alat ini memadukan teknologi Internet of Things (IoT) dan Machine Learning (ML) untuk menciptakan solusi yang lebih adaptif dan cerdas dalam memberikan rekomendasi pemupukan,” ujar Fernanda Riza Bagus Pratama, ketua tim pengembang SMILING.

Fernanda menjelaskan bahwa pemilihan pupuk yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas dan produktif. Namun, proses pengecekan unsur hara tanah yang biasanya dilakukan di laboratorium sering memakan waktu lama dan menjadi tantangan bagi daerah yang jauh dari laboratorium. Oleh karena itu, SMILING hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini.

Pengguna dapat memantau kondisi tanah secara real-time melalui aplikasi yang terhubung dengan smartphone. Alat ini dilengkapi dengan dua jenis penyimpanan: SD card sebagai penyimpanan internal dan penyimpanan eksternal berupa cloud yang terhubung dengan smartphone. Dirancang dengan bahan kedap air, SMILING aman digunakan meskipun terkena hujan. Alat ini juga memiliki layar tampilan dengan empat tombol dan dua mode pengambilan data, yaitu mode manual dan otomatis. Mode manual mengharuskan pengguna menekan tombol untuk mengambil data, sedangkan mode otomatis memungkinkan pengambilan data secara berkala dalam interval waktu tertentu dimana seseorang tanpa harus ke lapangan terus menerus sehingga menghemat waktu.

Dengan inovasi ini, diharapkan pemupukan tanah dapat dilakukan dengan lebih presisi sesuai kondisi tanah, sehingga meningkatkan hasil produksi dan meminimalkan kerugian. SMILING menunjukkan bagaimana teknologi modern dapat diterapkan dalam sektor pertanian untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dan efisien.

Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol terus mendukung mahasiswa dalam berinovasi dan menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kami bangga atas pencapaian tim mahasiswa ini dan berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dalam sektor pertanian melalui teknologi yang canggih dan aplikatif.